Cara Melatih Mental Jualan Keliling dan Strategi untuk Pemula

Cara Melatih Mental Jualan Keliling dan Strategi untuk Pemula
Ilustrasi Jualan Keliling, Source Image: learnseolive

Bagi orang-orang yang memutuskan untuk berjualan keliling, mereka harus tahu bagaimana cara melatih mental jualan keliling yang dapat dijadikan sebagai strategi bisnis terbaik. Sebab, tidak semua orang memiliki mental jualan keliling yang dibutuhkan selama melakukan aktivitas bisnis ini.

Jualan keliling dan jualan di suatu tempat tertentu tidaklah sama, karena saat berjualan keliling seseorang membutuhkan tekad yang lebih kuat serta rasa percaya diri yang lebih besar. Maka dari itu, salah satu langkah yang harus dilakukan sebelum memulai bisnis jualan keliling adalah mengetahui bagaimana cara melatih mental yang kuat terlebih dahulu.

Cara Melatih Mental Jualan Keliling bagi Para Pemula

Saat ini ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan salah satunya adalah dengan berjualan keliling. Namun, seperti yang sudah kami katakan sebelumnya tidak semua orang dapat memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk memulai bisnis ini.

Untuk memulai bisnis jualan keliling seseorang membutuhkan mental yang kuat, agar mereka tidak malu dan gengsi saat melakukannya. Lalu, bagaimana cara untuk melatih mental yang kuat bagi orang-orang yang hendak berjualan keliling?

1. Persiapkan Diri dengan Sebaik Mungkin

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk melatih mental yang kuat sebelum berjualan keliling adalah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Persiapan diri secara fisik dan mental ini akan sangat dibutuhkan, agar para calon penjual keliling tidak merasa malu saat menawarkan dagangannya ke orang-orang di sekitar.

Jika persiapan fisik bisa dilakukan dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan-makanan sehat, untuk persiapan mental bisa dilakukan dengan bermeditasi serta selalu memikirkan hal-hal yang positif. Fisik dan mental yang sehat dapat membuat tubuh serta pikiran menjadi rileks.

Dengan begitu, para penjual keliling bisa lebih mudah dalam menawarkan dagangannya tersebut ke banyak orang. Selain itu, cara ini juga dapat membuat para calon penjual keliling lebih mudah dalam mempersiapkan proposal penjualan yang profesional.

2. Tetap Fokus pada Tujuan yang Telah Ditentukan

Setiap orang pasti memiliki tujuan saat hendak membangun sebuah bisnis, tak terkecuali bisnis jualan keliling. Saat berjualan keliling, penjual akan menghadapi berbagai kendala yang lebih banyak dibanding saat mereka berjualan di suatu tempat tertentu.

Maka dari itu, sebelum memulai bisnis ini Bunda harus menentukan tujuannya terlebih dahulu, apakah untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarga, untuk masa depan anak-anak yang lebih baik, atau untuk mengisi waktu luang saja. Semakin besar tujuan dari aktivitas ini, maka semakin besar tekad yang dimiliki oleh seseorang.

Beberapa jenis gangguan atau kendala yang dapat dialami oleh penjual keliling adalah hiruk-pikuk lalu lintas, panasnya cuaca di siang hari, bertemu dengan orang-orang yang tidak ramah, dan lain sebagainya. Berbagai jenis gangguan ini tidak akan terasa berat, jika Bunda selalu fokus pada tujuan bisnis yang telah ditentukan sejak awal.

3. Membangun Kepercayaan Diri

Selain tekad yang kuat, penjual keliling juga membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Namun, tidak semua orang memiliki karakter seperti ini, sehingga para calon penjual keliling harus membangun kepercayaan dirinya terlebih dahulu.

Biasanya, mental yang kuat bisa lebih didapatkan dengan mudah ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Lalu, bagaimana cara untuk membangun kepercayaan diri agar mental kita lebih kuat saat berjualan keliling?

  • Pelajari produk yang akan dijual dengan sebaik mungkin. Sebelum menjual suatu produk, penjual harus mempelajari keunggulan dan kekurangan dari produk tersebut, sehingga mereka bisa menawarkannya ke banyak pembeli secara lebih mudah.
  • Membuat produk yang dijual terlihat lebih unik. Saat ini sudah ada banyak penjual keliling di setiap daerah Indonesia, sehingga Bunda harus membuat produk yang dijual terlihat lebih unik.
  • Bersifat ramah dengan para pelanggan. Ada banyak penjual keliling yang memilih untuk selalu berbicara dengan para pelanggannya, karena hal ini dipercaya dapat membangun rasa percaya diri yang lebih tinggi serta membuatnya lebih merasa nyaman saat berjualan.

4. Membangun Kemampuan Komunikasi yang Baik

Tidak hanya percaya diri saja yang harus ditingkatkan sebelum berjualan keliling, tapi kemampuan komunikasi yang baik juga harus ditingkatkan. Sebab, saat berjualan keliling kesempatan untuk berbicara dengan para pelanggan akan lebih besar.

Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan produk yang sedang dijual. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun kemampuan komunikasi yang lebih baik, yaitu:

  • Mulailah dengan berlatih mengobrol di depan cermin. Cara ini sudah sering dilakukan oleh orang-orang yang hendak memulai bisnis jualan keliling.
  • Jadilah pendengar yang aktif saat pelanggan mengajak bicara. Penjual keliling tidak harus selalu mengawali pembicaraan dengan pelanggannya, tapi mereka juga bisa menjadi pendengar yang aktif saat mendengarkan cerita dari pelanggannya.
  • Pahami kebutuhan pelanggan dengan sebaik mungkin. Setiap pelanggan pasti memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga penjual harus memahaminya dengan baik.

5. Menerapkan Etika Bisnis yang Tepat

Etika bisnis tentu akan sangat dibutuhkan saat seseorang hendak memulai bisnis jualan keliling ini. Etika bisnis yang wajib diterapkan oleh semua penjual adalah tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan pelanggan maupun rekan bisnis lainnya.

Sebagai contoh, tidak bersikap jujur saat memberikan harga kepada para pelanggan. Tentu ini bisa menjadi keuntungan bagi pihak penjualnya, tapi keuntungan ini tidak akan bertahan lama, karena dapat menimbulkan kekecewaan para pelanggan yang telah membeli produk Bunda.

Maka dari itu, selalu terapkan etika bisnis yang baik untuk menarik perhatian lebih banyak pelanggan. Selain itu, cara ini juga dapat membuat rasa percaya diri penjual menjadi lebih tinggi, karena pelanggan akan merasa puas setelah membeli produknya.

6. Kelola Stress dengan Baik

Cara ini masih berkaitan dengan cara yang pertama, karena mental yang kuat dapat mendatangkan hasil yang lebih baik. Namun, tak jarang orang-orang mengalami stres saat menjalankan bisnis jualan keliling ini, karena ada banyak gangguan yang harus dihadapinya.

Salah satu jenis gangguan yang sering membuat penjual keliling merasa stres adalah pembeli meremehkan penjual. Tentu semua orang akan merasa sedih saat mengalami hal seperti ini, tapi penjual keliling harus mengelola stresnya dengan baik menggunakan cara:

  • Menggunakan waktu luang dengan sebaik mungkin. Waktu luang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif, seperti yoga, mencoba resep baru, dan hobi menyenangkan seperti ini lainnya.
  • Lebih rajin berolahraga. Ada banyak orang yang percaya bahwa olahraga dapat menghilangkan stres secara lebih cepat, karena pikirannya tidak akan terpaku pada hal-hal yang negatif.
  • Meditasi. Dengan bermeditasi pikiran seseorang dapat lebih tenang dan santai, sehingga mereka tidak akan terlalu memikirkan penyebab dari munculnya stres tersebut.

7. Bijak dalam Menghadapi Penolakan Pelanggan

Saat seseorang berjualan di depan rumah atau di suatu tempat tertentu, maka pembelilah yang akan menghampiri lokasi tersebut untuk membeli kebutuhannya. Namun, hal ini berbeda dengan saat seseorang berjualan keliling di suatu daerah tertentu, maka mereka harus menghampiri calon pembelinya secara langsung.

Penolakan ini sering menjadi sumber kekesalan dan kesedihan tersendiri bagi para penjual keliling, apalagi jika pelanggan menolaknya dengan cara yang tidak ramah. Kendati demikian, penjual keliling harus bisa menghadapi penolakan ini dengan bijak.

Sebab, penjual keliling tidak boleh membiarkan penolakan tersebut meruntuhkan kekuatan mental yang telah dibangun sebelumnya. Jangan sampai usaha untuk menguatkan mental Bunda hancur begitu saja hanya karena penolakan atau sikap tidak ramah dari para pelanggan.

8. Selalu Menjaga Kualitas Produk

Selain harga, kualitas produk adalah salah satu aspek terpenting yang akan diperhatikan oleh pelanggan saat hendak membeli suatu barang tertentu. Maka dari itu, penjual keliling harus selalu menjaga kualitas produknya, agar pelanggan tidak merasa kecewa setelah membelinya.

Namun, karena aktivitas berjualan ini tidak dilakukan di dalam ruangan, maka penjual akan lebih sulit untuk menjaga kualitas produknya, terutama bagi penjual keliling yang menjual produk makanan. Yang terpenting, jangan pernah mengorbankan kualitas produk hanya karena ingin mendapatkan untung yang lebih besar.

Sebab, produk yang berkualitas dapat mendatangkan kepuasan pelanggan secara lebih mudah dibanding harga produk murah namun kualitasnya tidak terlalu bagus. Jadi, selalu utamakan kualitas dibanding harga produk yang dijual.

9. Selalu Bersyukur dengan Hasil yang Diterima

Ada banyak orang yang selalu mengeluh saat berjualan, karena mereka merasa hasil yang diterimanya tidak sesuai dengan bayangannya. Namun, hal seperti ini justru akan membuat mental seseorang menjadi tidak kuat dan tidak cocok untuk berjualan keliling.

Memang tidak mudah untuk selalu bersyukur dengan hasil yang diterima apapun bentuknya, karena terkadang hasil yang diterima tidak sesuai dengan bayangannya. Kendati demikian, para calon penjual keliling dapat melatih hal ini sejak sebelum berjualan, karena dengan mensyukuri semua peluang yang ada dalam kehidupannya dapat mendatangkan hasil yang lebih baik.

Mungkin masih ada sebagian orang yang belum percaya tentang hal ini, tapi itu sudah dibuktikan dengan sebagian penjual yang selalu bersyukur dengan hasil yang diterimanya. Biasanya, mereka lebih mudah bahagia ketika mensyukuri semua rezeki yang telah diterimanya.

10. Gunakan Teknik Closing yang Tepat

Tak banyak orang yang tahu tentang teknik closing yang akan kami bahas di sini. Sebenarnya ada empat jenis teknik closing yang dapat digunakan oleh para penjual keliling, yaitu teknik scarcity, teknik urgency, teknik social proof, dan teknik assumptive.

Keempat jenis teknik closing dalam berjualan keliling ini dikatakan dapat menjadi strategi bisnis terbaik, karena dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Jika teknik scarcity dapat dilakukan dengan mengatakan bahwa produk yang dijual hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas, untuk teknik urgency bisa dilakukan dengan memberikan promo diskon dalam periode tertentu.

Hal ini berbeda dengan teknik social proof yang lebih mengandalkan testimoni yang diberikan oleh para pelanggan sebelumnya. Sementara itu, untuk teknik assumptive dapat dilakukan dengan mengasumsikan bahwa calon pelanggan sudah tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan tersebut.

Kesimpulan

Cara melatih mental jualan keliling dan strategi untuk pemula ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Dengan melakukan cara yang telah kami sebutkan di atas, penjual dapat lebih merasa nyaman selama menjual produknya.

Bagikan:

Tags

Dian Larasati

Penulis dan kontributor di website dapurawit.com, lulusan S1 jurusan Bisnis di salah satu Universitas ternama di Indonesia. Sudah berpengalaman menulis artikel seputar dunia usaha dan bisnis kuliner.

Tinggalkan komentar