Resep Pindang Bandeng Imlek

Resep Pindang Bandeng Imlek – Masyarakat Tionghoa belakang ini tengah disibukkan dengan berbagai persiapan untuk menyambut Hari Raya Imlek. Selain menghias rumah, ada juga yang sibuk mencari resep pindang khas Imlek.

Resep pindang bandeng sering dicari oleh orang Tionghoa, karena hidangan tersebut selalu hadir dalam perayaan Imlek. Di lain sisi, masakan ini juga memiliki sejarah yang unik khususnya bagi masyarakat Cina Indonesia dan Betawi.

Sebenarnya cara membuat pindang bandeng khas Imlek terbilang cukup mudah. Hanya saja, Bunda harus mengetahui takaran bumbu sesuai resep serta tips memasaknya supaya hidangan beraroma sedap.

Apabila Bunda penasaran dengan resep pindang bandeng dan tips memasaknya. Silakan simak lebih lanjut pembahasan Dapurawit.com, agar nantinya hidangan berhasil dimasak untuk pelengkap perayaan Imlek.

Resep Pindang Bandeng Imlek

Resep pindang bandeng dicari masyarakat Cina Indonesia, karena hidangan ini menyimbolkan kemakmuran dan rezeki di Tahun Baru Imlek. Selain itu, masakan tersebut juga harus disajikan secara utuh dari kepala hingga ekor.

Cara membuat pindang bandeng terbilang mudah, hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit hidangan siap disajikan. Lebih jelasnya, berikut adalah resep lengkap pindang bandeng Imlek:

Bahan

• 500 gram ikan bandeng
• 7 siung bawang merah
• 3 siung bawang putih
• 3 buah cabai merah besar
• 1 ruas jahe
• 1 ruas kunyit
• 1 ruas lengkuas
• 1 batang serai
• 600 ml air
• 3 buah cabai rawit merah
• 2 lembar daun salam
• 1 sdt gula
• 1 sdt penyedap
• 1 sdt garam
• 1 sdt lada
• 3-5 buah belimbing wuluh
• 50 ml air asam Jawa

Cara Membuat

1. Langkah pertama sangrai bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, jahe, lengkuas, kunyit dan serai hingga berwarna kecoklatan.
2. Setelah itu siapkan air dalam panci, lalu masukkan bumbu sangrai, daun salam, cabai rawit merah, penyedap, garam, gula. Aduk sampai keluar aroma harum.
3. Jika sudah tambahan lada aduk sebentar, kemudian masukkan ikan bandeng, air asam jawa, belimbing wuluh dan kecap. Koreksi rasa lalu masak sampai bumbu meresap ke dalam ikan bandeng.
4. Selesai, sajikan Pindang Bandeng dengan mangkuk serta nasi hangat.

Tips Membuat Pindang Bandeng Khas Imlek

Mungkin Bunda sering menyantap hidangan khususnya ikan dengan aroma tidak sedap seperti berbau tanah atau lumpur. Hal tersebut, juga bisa terjadi apabila memasaka pindang bandeng ketika Imlek.

Baca Juga: Resep Pindang Patin

Apabila Bunda tidak ingin pindang bandeng memiliki aroma tanah maupun lumpur. Adapun tips membuatnya, agar lebih enak dan beraroma rempah-rempah seperti berikut:

• Pilih ikan bandeng dari tambak dan masih segar dengan minimal berat 500 gram. Supaya mendapatkan daging tebal serta berlemak.
• Pastikan juga ikan bandeng berwarna putih keperakan, apabila menemui yang kehitaman maka sering berbau tanah atau lumpur.
• Masak dengan api kecil saat memasukkan ikan bandeng, agar bumbu meresep hingga ke dalam dagingserta tak mudah hancur.

Sejarah Pindang Bandeng Imlek

Dalam tradisi orang China yang tinggal di Indonesia, ikan bandeng selalu menjadi sajian ketika perayaan Imlek. Pasalnya, ikan tersebut menjadi simbol kemakmuran dan rezeki bagi orang Tionghoa.

Kata “Ikan”: dalam pelafalan Mandarin sama dengan “Yu”, di mana memiliki arti rezeki. Harapannya mereka mendapatkan kemakmuran dan rezeki di tahun yang baru(Imlek), sedangkan duri pada bandeng menyimbolkan rumitnya kehidupan.

Maka dari itu, butuh kehati-hatian dalam menyantap pindang bandeng, sama seperti melewati kehidupan yang harus berhati-hati agar selamat. Menariknya lagi, ternyata ikan bandeng hanya dihidangkan saat Imlek di Indonesia saja.

Sebab, orang Tionghoa Jakarta justru mendalami kulti Betawi sejak abad ke-17. Penyebutan “Lebaran Cina” sebagai sebutan lain dari Imlek oleh orang Betawi menyatakan penerimaan masyarakat terhadap Imlek, bahkan terkadang mereka juga ikut meramaikan sampai membuat hidangan khas.

Kesimpulan

Itulah pembahasan resep, tips memasak dan sejarah dari pindang bandeng khas Imlek Indonesia. Kesimpulannya, masakan ini harus hadir di setiap perayaan Tahun Baru Cina karena sebagai simbol kemakmuran serta rezeki.

Di samping itu, Bunda juga harus menghidangkannya secara utuh dari kepala sampai ke ekor. Agar anggota keluarga mendapat setiap potongan yang menyimbolkan kebersamaan dan kesejahteraan.